Daftar Slot Maxwin
Categories: Bisnis

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional: Pengertian dan Contoh

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi TradisionalSebelum sistem ekonomi berkembang pesa pada zaman modern seperti sekarang ini, dahulu sistem ekonomi lebih tradisional. Sistem ekonomi tradisional memiliki perbedaan yang cukup mencolok dibandingkan dengan sistem modern seperti sekarang ini.

Pengertian dan Sistem Ekonomi Tradisional

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional (Image Source: Pixabay.com)

Berjalannya sistem perekonomian di suatu negara, dibutuhkan sebuah sistem yang sedemikian rupa agar dapat mengalokasikan sumber daya milik negara kepada seluruh rakyatnya. Sistem ekonomi disetiap negara berbeda-beda.

Dalam sebuah negara, sistem ekonomi selalu berkembang pesat seperti sekarang ini. Meski begitu, pada zaman dahulu terdapat sebuah sistem ekonomi yang bertujuan untuk memenuhi hidup masyarakatnya.

Kebutuhan berbagai kebutuhan juga masih sederhana, sehingga tidak memerlukan sistem ekonomi yang rumit. Sistem ekonomi zaman dahulu disebut dengan sistem ekonomi tradisional.

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional tidak melibatkan pemerintah dalam menjalankan aktivitasnya. Peran pemerintah hanyalah menjaga proses transaksi agar tidak terjadi kecurangan. Proses transaksi sendiri biasanya menggunakan sistem barter di beberapa daerah. Misalnya saja, harga sekilo beras ditukar dengan daging dengan harga yang sepadan.

Baca Juga: Prinsip Ekonomi Islam: Pengertian, Definisi, dan Tujuan

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan sistem ekonomi yang lainya. Perbedaan ini membuat sistem ekonomi menjadi unik dan menarik. Tidak terkecuali dengan sistem ekonomi tradisional yang memiliki beberapa ciri-ciri sistem ekonomi tradisional sebagai berikut:

1. Berkembang setelah Sistem Pertanian

Pada sistem ekonomi tradisional berkaitan dengan sistem nomaden. Mereka berpindah-pindah sewaktu-waktu sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Biasanya mereka memperhatikan kebiasan migrasi hewan dan akan mengikutinya.

Sistem ekonomi tradisional juga sangat lekat dengan kekeluargaan dan gotong royong. Sistem ini sekarang mulai ditinggalkan seiring dengan majunya sistem pertanian. Ketika sistem pertanian mulai dikenal, mereka akan mengalami surplus bahan kebutuhan di bidang pertanian.

Seiring berkembangnya zaman, mereka kemudian menggunakan mata uang sebagai alat atau fasilitas perdagangan yang dapat bertahan lebih lama.

2. Minimnya Peran Pemerintah

Tidak seperti sekarang ini peranan pemerintah sangat bebas mengatur sebuah sistem perekonomian dalam suatu negara. Pada saat menggunakan sistem perekonomian tradisional yang berjalan, pemerintah memiliki peran yang cukup terbatas dalam mengatur sistem perekonomiannya

Bahkan jika diamati dengan teliti, pemerintah tidak terlibat secara langsung dalam sistem perekonomian tradisional. Hanya saja sebatas menjaga agar proses transaksi atau barter dapat berjalan dengan tertib dan lancar.

3. Menggunakan Metode Barter

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah sistem barter (Image Source: karyapemuda.com)

Pada saat menggunakan sistem ekonomi tradisional manusia belum mengenal apa itu mata uang. Mata uang seperti saat ini menjadi alat transaksi yang belum ditemukan, sehingga banyak masyarakat menggunakan metode barter. Barter sendiri yaitu menukarkan barang yang dimiliki dengan barang kebutuhanya

Metode barter dahulu berkembang pesat karena saat itu dinilai sangat efektif. Dengan metode barter, orang yang pergi ke pasar akan menukarkan barangnya dengan orang lain yang membutuhkan. Biasanya mereka melakukan barter dilakukan antar komunitas yang tidak memiliki kesamaan barang produksi.

4. Memproduksi Sesuai Kebutuhan

Salah satu ciri-ciri sistem ekonomi tradisional utama yang sering dijumpai dalam sistem perekonomian tradisional adalah barang produksi yang terbatas. Biasanya mereka memproduksi barang sesuai dengan kebutuhannya sendiri. Sangat jarang ditemukan terjadinya kelebihan bahan makanan.

Hal tersebut karena, jika mereka memproduksi sesuai dengan kebutuhan agar berlebih dan terbuang bahkan kekurangan. Dalam produksinya, mereka juga menggunakan metode yang sangat sederhana. Metode ini sudah dipelajari secara turun-temurun, sehingga mustahil terjadinya persaingan karena produksi mereka cukup.

Baca Juga: Cara Manajemen Inventori dalam Bisnis Ritel yang Benar

Contoh Sistem Ekonomi Tradisional

  • Seorang peternak sapi sedang membutuhkan beras. Dia kemudian menukarkan satu wadah berisi susu kepada petani dengan setengah karung beras.
  • Seorang penebang kayu sedang membutuhkan kapak baru karena kapak yang lama sudah rusak. Dia bersedia membantu tukang besi untuk membantunya dan menyediakan kayu bakar setiap hari selama 20 hari.
  • Sebuah toko lampu menyediakan berbagai jenis lampu ke pemilik sebuah website. Alih-alih menerima pembayaran dalam bentuk tunai, pemiliki toko menerima iklan secara gratis.
  • Rezkia ingin menukar sebuah mangga yang dimilikinya dengan seekor lele kepada Luqman. itulah beberapa ciri-ciri sistem ekonomi tradisional yang sering dijumpai.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Terjadi hubungan yang cukup kuat antara kedua pihak yang akan membuat sikap saling tolong menolong semakin kuat. Dalam artian, akan tumbuh rasa saling menghargai antara kedua pihak sehingga mampu meminimalkan konflik dalam masyarakat.
  • Tidak ada kesenjangan ekonomi antara kedua pihak (kaya dan miskin), karena pendapatan yang diperoleh akan merata.
  • Masih memegang sifat jujur, sehingga transaksi ekonomi didasarkan oleh asas tersebut dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan hanya mencari keuntungan saja.
  • Tidak akan terjadi permasalahan dalam perekonomian seperti inflasi, keungan, pembelian, dan pengganguran.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Belum ada standart tetap yang digunakan dalam transaksi pertukuran barang
  • Kualitas barang yang dipasar masih terlalu rendah, karena proses transaksi masih menggunakan sistem face to face atau bertemu secara langsung.
  • Daya saing pasar yang cukup rendah, hal ini karena beberapa masyarakat beranggapan tabu suatu perubahan apalagi bertentangan dan tradisi yang sudah ada.
  • Tidak semua kebutuhan tersedia, artinya tidak semua orang menjual barang yang kita butuhkan.

Kesimpulan

Itulah yang dapat kami sampaikan dari sarjanatua.com tentang ciri-ciri sistem ekonomi tradisional. Saat ini sistem ekonomi tradisional sudah jarang ditemukan, namun dibeberapa tempat anda dapat menemukanya.

Muhammad Luqman

On this occasion, allow me to make an introduction to who I am. My name Muhammad Luqman H. I Student in University Teknologi of Yogyakarta.

Recent Posts

Panduan Lengkap Slot Deposit Pulsa

Dalam era digital ini, kemudahan dan kenyamanan telah menjadi faktor utama dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam dunia perjudian dan game…

1 hari ago

Slot Deposit QRIS: Pembayaran Deposit Dengan Mudah

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan sebuah terobosan dalam dunia pembayaran elektronik di Indonesia. QRIS memungkinkan transaksi yang lebih…

3 hari ago

Slot Demo PGSoft Wild Bandito

Dalam dunia perjudian online yang semakin berkembang pesat, slot game menjadi salah satu jenis permainan yang paling populer. Meskipun memiliki…

4 hari ago

Game Slot Online Penghasil Uang

Game slot online merupakan salah satu permainan yang sedang naik daun pada saat ini. Game slot online telah menjadi salah…

1 minggu ago

Cara Menggunakan Fitur Slot Demo

Permainan slot online adalah salah satu bentuk hiburan yang paling populer di dunia perjudian online. Bagi pemula, bermain slot bisa…

1 minggu ago

Mengisi Saldo Slot Online yang Paling Aman

Dalam era digital ini perjudian online terutama mesin slot online semakin populer di kalangan pemain di seluruh dunia. Meskipun perjudian…

1 minggu ago