Jenis Pewarna Batik – Pewarna batik merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas serta keindahan suatu batik. Sebab, semakin bagus warna dan motifnya, harga batik akan semakin tinggi. Dahulu, pewarna batik berasal dari bahan-bahan alami, namun seiring perkembangnya zaman, pewarna bisa dibuat dengan zat sintetis.
Untuk mendapatkan hasil batik yang maksimal, proses pewarnaan batik sebaiknya dilakukan dalam suhu yang sedang. Tujuannya supaya tidak merusak lilin dalam pewarnaanya. Berdasarkan sumber yang ada, terdapat zat pewarna batik yang dibagi dalam berbagai golongan. Berikut dibawah rekomendasi cara membuat pewarna batuk alami menurut sarjanatua.com:
Baca Juga: Jenis Kertas untuk Print Sertifikat
Bahan pewarna batik alami merupakan bahan pewarna yang berasal dari beberapa tekstil alami seperti daun, kayu, buah, kulit, baju, akar, bunga dan lain-lain. Beberapa tumbuhan memang dimanfaat sebagai bahan dasar pewarna alami dalam pembuatan batik. Nah berikut ini pewarna batik alami yang bisa anda coba.
Kunyit memang terkenal sebagai bahan pelengkap bumbu dapur merupakan contoh pewarna alami. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, kunyit juga memiliki umbi atau akan yang menghasilkan warna kuning. Untuk mendapatkan hasil warna dari kunyit, perlu dilakukan beberapa langkah seperti berikut:
Tanaman Indigofera atau Indigofera tinctorial termasuk dalam jenis tanaman perdu yang bisa diambil daunya beserta rantingnya. Tanaman ini menghasilkan warna biru gelap. Warna biru ini dihasilkan dari tanaman indigo yang memiliki sifat natural dan cerah.
Jenis pewarna batik selanjutnya yaitu Jalawe. Jalawe atau Terminalia bellirica merupakan jenis tumbuhan yang menghasilkan warna alam. Warna dari tumbuhan ini dihasilkan dengan cara merebus jalwa, hasil rebusan tersebut akan menghasilkan warna hijau kecoklatan. Selain itu, Jalawe juga sering dimanfaatkan sebagai bahan jamu tradisional.
Daun Teh atau Camelia sinensis merupakan bahan baku pembuatan minuman teh yang terkenal diseluruh dunia. Selain dimanfaatkan sebagai bahan minuman, daun teh juga bisa digunakan sebagai pewarna batik alami. Daun teh dapat menghasilkan warna kecoklatan.
Tanaman Secang Caesaslpinia Sapapan Lin merupakan tanaman yang cukup terkenal di berbagai negara termasuk Indonesia. Tanaman ini biasanya diambil bagian kulit kayunya yang kemudian dimanfaatkan sebagai pewarna alami yang berwarna merah. Sebelum mendapatkan warna tersebut harus melalui proses oksidasi terlebih dahulu.
Bawang Merah atau Allium Ascalonicium L merupakan perwarna batik alami. Bawang merah biasanya diambil bagian kulitnya kemudian diolah menjadi warna jingga kecoklatan.
Tanaman Kelapa atau Cocos Nucifera banyak ditemukan di seluruh penjuru nusantara. Tanaman ini bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan keset, minuman, hingga pewarna batik. Untuk pewarna batik, biasanya menggunakan sabut kelapa. Hasil olahan sabut kelapa akan menghasilkan warna krem kecoklatan.
Jenis pewarna batik alami selanjutnya yaitu Tanaman mengkudu dikenal sebagai obat tradisional yang dapat dimanfaatkan akar dan buahnya. Tanaman ini dapat menghasilkan warna merah tua dan merah kecoklatan.
Jenis pewarna batik alami selanjutnya yaitu kulit buah manggis. Buah manggis memang menjadi salah satu buah favorit karena memiliki daging buah yang enak dan segar. Selain dapat dimanfaatkan daging buahnya, kulit manggis juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami kain batik.
Baca Juga: Jenis Kain untuk Piyama
Jenis pewarna batik sintetis yang pertama yaitu Naptol. Zat Warna Napthol termasuk kedalam zat warna yang memiliki dua unsur yaitu Naptol AS sebagai bahan dasar warna dan garam diazonium sebagai pembangkit warna.
Zat warna Indigosol adalah jenis zat warna bejana yang dapat larut dalam air. Larutan zat warnanya merupakan larutan yang berwarna putih jernih.
Zat Warna Remasol adalah jenis zat warna sintetis yang biasa digunakan sebagai pewarna sintetis batik dengan menggunakan teknik colet atau teknik celup. Zat warna remasol dapat larut kedalam air.
Zat Warna Rapid merupakan pewarna batik sintetis yang diperoleh dari campuran dua bahan yaitu napthol dan garam diazonium yang sudah distabilkan. Warna yang sering digunakan yaitu rapid merah cerah. Untuk mendapatkan warna ini harus memunculkan difiksasi dengan asam sulfat atau asam cuka terlebih dahulu.
Jenis pewarna batik yang terakit yaitu Direk. Zat warna direk merupakan zat warna yang dapat menculus serat selulosa secara langsung tanpa menggunakan senyawa mordan. Zat warna direk biasa disebut dengan zat warna subtantive karena dapat terserap dengan baik oleg zat warna dalam pencelupanya.
Berikut diatas merupakan artikel dari sarjanatua.com tentang jenis pewarna batik alami dan sintetis. Bagimana, tertarik untuk mempratekan secara langsung.
Dalam era digital ini, kemudahan dan kenyamanan telah menjadi faktor utama dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam dunia perjudian dan game…
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan sebuah terobosan dalam dunia pembayaran elektronik di Indonesia. QRIS memungkinkan transaksi yang lebih…
Dalam dunia perjudian online yang semakin berkembang pesat, slot game menjadi salah satu jenis permainan yang paling populer. Meskipun memiliki…
Game slot online merupakan salah satu permainan yang sedang naik daun pada saat ini. Game slot online telah menjadi salah…
Permainan slot online adalah salah satu bentuk hiburan yang paling populer di dunia perjudian online. Bagi pemula, bermain slot bisa…
Dalam era digital ini perjudian online terutama mesin slot online semakin populer di kalangan pemain di seluruh dunia. Meskipun perjudian…