
Makna Kurikulum merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan. Lebih dari sekadar tujuan, kurikulum memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Untuk menerapkan kurikulum dengan baik, penting untuk memahami pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, dan jenis kurikulum yang ada di Indonesia.

Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum pertama kali digunakan dalam dunia olahraga pada zaman Yunani kuno. Kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu) digunakan untuk menggambarkan jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari untuk memperoleh medali atau penghargaan. Dalam dunia pendidikan, kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang perlu ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pendidikan untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kurikulum diartikan sebagai perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan.
Menurut para ahli, kurikulum berasal dari bahasa Latin “currere” yang berarti berlari di lapangan pertandingan. Zais mendefinisikan kurikulum sebagai suatu “arena pertandingan” sebagai tempat siswa “bertanding” untuk menguasai satu atau lebih keahlian guna mencapai “garis finish” yang ditandai dengan pemberian diploma, ijazah, atau gelar kesarjanaan. Kurikulum adalah program belajar yang diharapkan dimiliki siswa di bawah tanggung jawab sekolah dalam rangka mencapai tujuan belajar. Kesamaan definisi para ahli tentang kurikulum adalah bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Kurikulum Ideal
Kurikulum Ideal adalah kurikulum yang bertujuan untuk dapat dilakukan dan menjadi acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. Oleh sebab itu, kurikulum ideal merupakan pedoman wajib bagi guru.
Kurikulum ini juga disebut dengan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum). Guru pun dituntut untuk memahami dengan benar kurikulum ideal ini. Bukan hanya tentang tujuan yang harus dicapai, tapi juga berbagai hal yang berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan tersebut.
Kurikulum Aktual
Kurikulum Aktual adalah kurikulum nyata yang dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan kondisi yang ada. Misalnya, saja jika dalam praktik di sebuah sekolah dalam mengamati mikro organisme, maka setiap anak akan dapat menggunakan mikroskop.
Apabila kurikulum tersebut diterima di sekolah yang telah memiliki peralatan semacam itu, maka tentu saja guru dapat melaksanakan sesuai tuntutan kurikulum yang ada. Akan tetapi, seandainya kurikulum itu harus dijadikan pedoman bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki peralatan semacam itu, tentu sekolah lain tidak dapat melaksanakan kurikulum ideal seperti itu.
Faktor lain yang memengarui apakah kurikulum tersebut ideal atau aktual, dapat dilihat juga dari kebijakan masing-masing sekolah. Misalnya, sekolah harus menyediakan fasilitas laboratorium yang lengkap sesuai dengan tuntutan kurikulum, tetapi fasilitas tersebut tidak bisa disediakan karena kebijakan kepala sekolah. Akhirnya, kebijakan sekolah lah yang menentukan bisa atau tidaknya kurikulum ideal dilaksanakan oleh seorang guru.
Kesimpulannya, semakin jauh jarak antara kurikulum ideal dengan kurikulum aktual, maka akan semakin rendah kualitas suatu sekolah. Agar lebih mudah, pahami dan perhatikan gambar di bawah ini.
Kurikulum Tersembunyi
Kurikulum Tersembunyi adalah kurikulum yang pada dasarnya hasil dari suatu proses pendidikan yang tidak direncanakan. Artinya, suatu perilaku yang muncul di luar tujuan yang telah dideskripsikan oleh guru.
Pada hakekatnya kurikulum ini berisi ide atau gagasan yang dituangkan dalam bentuk dokumen atau tulisan secara sistematis dan logis, dengan memerhatikan unsur scope dan seguence. Selanjutnya, dokumen tertulis itulah yang disebut dengan kurikulum yang terencana (curriculum document or written curriculum). Berikut gambaran kurikulum tersembunyi.
Apa tujuan dibuatnya kurikulum?
Pengembangan kurikulum di Indonesia tentunya tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) pasal (3), yang menyebutkan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak, dan peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan agar potensi peserta didik berkembang menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis secara bertanggung jawab.”
Berdasarkan UU Sisdiknas tersebut, maka dalam skala makro, tujuan dibuatnya kurikulum adalah agar menjadikan suatu masyrakat yang dicita-citakan. Namun, dalam skala mikro, tujuan dibuatnya kurikulum lebih berfokus dengan visi dan misi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran.
Apa fungsi dari kurikulum?
Ada empat fungsi kurikulum menurut McNeil (1990), yaitu:
- Fungsi pendidikan umum (common and general education), yaitu fungsi kurikulum untuk memberikan pengalaman hidup, seperti mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik.
- Suplementasi (supplementation), yaitu fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan yang dapat memberikan pelayanan kepada setiap siswa sesuai dengan perbedaan kemampuan, minat, dan bakat.
- Eksplorasi (exploration), bahwa kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa. Melalui fungsi eksplorasi, siswa diharapkan bisa belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga mereka akan belajar tanpa adanya paksaan.
- Keahlian (specialization), kurikulum juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahlian yang didasarkan atas minat dan bakat siswa. Oleh sebab itu, kurikulum pun harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian, misalnya perdagangan, pertanian, industri atau disiplin akademik.
Kenapa kurikulum penting?
Kurikulum sangatlah penting bagi berlangsungnya pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan harus ada. Tanpa adanya kurikulum maka pendidikan jadi tidak terarah, dan tujuan pendidikan nasional pun tidak akan tercapai. Akan tetapi, dengan adanya kurikulum akan mempermudah pelaksanaan dan pengimplementasian pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Apa manfaat kurikulum bagi guru?
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak berpedoman kepada kurikulum, maka tidak akan berjalan dengan efektif, karena pembelajaran adalah proses yang bertujuan, sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan untuk mencapai tujuan.
- Membuat guru bisa lebih leluasa dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dalam menjalankan profesinya, guru akan merasa lebih nyaman.
- Membantu guru dalam membangun suasana pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan, sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah tidak terasa membosankan.
- Memberikan kesempatan dan ruang yang luas untuk berekspresi, baik untuk guru maupun siswa. Mulai dari kebebasan menyatakan pendapat, berdiskusi tanpa harus terbangun kesan tekanan psikologis, khususnya bagi siswa.
- Mengembangkan kemampuan serta kompetensi bagi masing-masing guru sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi bidangnya. Dengan begitu, kualitas pendidikan pun akan menjadi lebih baik dan sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional, yang tak hanya untuk mencerdaskan peserta didik, tapi juga mampu memberikan manfaat yang baik pula untuk guru.
- Kurikulum apa saja yang ada di Indonesia?
Berikut kurikulum yang ada dan pernah diterapkan di Indonesia.
No. | Kurikulum | Tujuan atau Ciri Pembelajaran |
1 | Kurikulum Rencana Pelajaran (1947) | Menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain. |
2 | Kurikulum Rencana Pelajaran Terurai (1952) | Terdapat silabus mata pelajaran yang lengkap dengan satu pelajaran diajarkan oleh seorang guru. |
3 | Kurikulum 1964 | Pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keterampilan dan jasmani. |
4 | Kurikulum 1968 | Perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. |
5 | Kurikulum 1975 | Menggunakan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) untuk merencanakan metode, materi, dan tujuan pembelajaran. |
6 | Kurikulum 1984 | Mengusung process skill approach dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan berorientasi pada tujuan instruksional. |
7 | Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999 | Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. |
8 | Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2004 | KBK mempunyai ciri-ciri yang menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. |
9 | Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 | Departemen Pendidikan Nasional pada saat itu menetapkan Kerangka Dasar (KD), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). |
10 | Kurikulum 2013 (K-13) | Guru dituntut untuk mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya karena perkembangan teknologi cepat membuat siswa lebih mudah dalam mendapatkan informasi. |
11 | Kurikulum Merdeka | Kurikulum Merdeka bertujuan agar terciptanya pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Ciri Kurikulum Merdeka, yaitu guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat sesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. |
Kesimpulan
Makna Kurikulum meliputi pengertian kurikulum, jenis-jenis kurikulum, tujuan, komponen, fungsi, dan manfaatnya bagi guru. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pembelajaran yang terdiri dari berbagai komponen, seperti tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Jenis-jenis kurikulum meliputi kurikulum nasional, lokal, dan sekolah. Tujuan dari kurikulum adalah untuk membantu siswa mencapai kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses di masa depan. Komponen kurikulum meliputi tujuan, materi, metode, evaluasi, dan sumber daya. Fungsi kurikulum meliputi memberikan panduan dalam pengajaran dan pembelajaran, menyediakan struktur untuk kegiatan akademik, dan menentukan kualitas pendidikan.