7 Perbedaan Obligasi dan Saham

Perbedaan Obligasi dan Saham. Obligasi dan saham adalah dua instrumen investasi yang berbeda namun sering diperdagangkan di pasar modal. Kedua instrumen ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mengumpulkan dana untuk keperluan perusahaan atau instansi pemerintah. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya yang perlu dipahami oleh para investor.

Imbal Hasil

Obligasi memberikan imbal hasil berupa bunga yang tetap. Pada saat Anda membeli obligasi, Anda akan menerima pembayaran bunga yang telah ditentukan secara berkala, biasanya setiap enam bulan atau satu tahun. Imbal hasil dari obligasi bersifat terjamin dan stabil. Sementara itu, saham memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada obligasi. Keuntungan yang diperoleh dari saham berasal dari kenaikan harga saham atau dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Namun, imbal hasil saham tidak tetap dan dapat berfluktuasi tergantung pada performa perusahaan.

Risiko

Obligasi memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan saham. Ketika Anda membeli obligasi, Anda menjadi kreditur perusahaan atau pemerintah yang menerbitkannya. Anda memiliki hak untuk menerima pembayaran bunga dan pengembalian pokok utang pada jatuh tempo. Risiko gagal bayar obligasi lebih rendah karena pembayaran obligasi menjadi prioritas bagi perusahaan atau pemerintah. Sedangkan saham memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan obligasi. Anda menjadi pemilik sebagian perusahaan ketika membeli saham, namun, keuntungan Anda tergantung pada performa perusahaan. Harga saham dapat mengalami fluktuasi tajam dan tidak ada jaminan akan adanya pengembalian modal yang diinvestasikan.

Hak dan Kepemilikan

Sebagai pemegang obligasi, Anda tidak memiliki hak kepemilikan perusahaan. Anda hanyalah kreditur yang memiliki klaim terhadap pembayaran bunga dan pengembalian pokok utang. Sementara saham memberikan hak kepemilikan dan Anda memiliki suara dalam keputusan-keputusan penting perusahaan. Pemegang saham memiliki potensi mendapatkan dividen dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan perusahaan.

Masa Berlaku Obligasi dan Saham

Obligasi dan saham memiliki batas waktu yang berbeda. Pemilik saham tetap memiliki hak atas keuntungan dan suara selama perusahaan masih beroperasi dan pemegang saham masih memiliki surat bukti kepemilikan saham. Hal ini berbeda dengan investasi obligasi, di mana instrumen ini memiliki masa berlaku yang jelas yang tertera dalam surat utang. Surat utang obligasi mencantumkan waktu jatuh tempo dan pembayaran kupon yang harus dilakukan sesuai dengan perjanjian.

Keuntungan Obligasi dan Saham

Keuntungan dari investasi obligasi cenderung rutin dan stabil sesuai dengan jatuh tempo dan tingkat bunga yang telah ditetapkan. Pemegang obligasi menerima pembayaran bunga secara berkala. Di sisi lain, keuntungan dari investasi saham dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kinerja perusahaan dan keputusan RUPS. Keuntungan saham dapat berasal dari pembagian dividen dan peningkatan harga saham di pasar modal.

Pajak Obligasi dan Saham

Pemegang saham dikenakan pajak atas pembagian dividen perusahaan, dan hal ini menyebabkan adanya pajak ganda. Sebaliknya, pemegang obligasi hanya dikenakan pajak atas pendapatan bunga yang diterima. Obligasi memiliki keuntungan pajak yang lebih sederhana karena hanya dikenakan pajak pada pendapatan bunga.

Nasib saat Perusahaan Pailit

Ketika perusahaan mengalami likuidasi, pemegang obligasi memiliki prioritas dalam menerima pembayaran sesuai dengan haknya. Pemegang obligasi akan dibayar terlebih dahulu sebelum pemegang saham. Pemegang saham baru akan mendapatkan haknya setelah semua kewajiban utang terpenuhi.

Dalam memilih antara obligasi dan saham, penting untuk mempertimbangkan tujuan investasi, profil risiko, dan preferensi pribadi. Obligasi cocok bagi investor yang mengutamakan stabilitas dan imbal hasil yang terjamin. Sedangkan saham cocok bagi investor yang siap menghadapi risiko lebih tinggi demi potensi keuntungan yang lebih besar.